Senin, 18 Juli 2016

Manunggaling Kawula Gusti masih menjadi misteri bagi para pengkaji dan peneliti Agama, Budaya dan Sejarah, khususnya para mistikus. banyak anggapan bahwa Manunggaling Kawula Gusti adalah sebuah ajaran kesesatan yang diartikan banyak orang sebagai menyatunya Tuhan dengan manusia atau menjelmanya Tuhan dalam bentuk manusia, padahal mutlak Tuhan berbeda dengan MakhlukNya. dalam hal ini akan kami uraikan tentang apa itu Manunggaling kawula Gusti, dan kami akan sajikan hal - hal diluar meanstream yang melatarbelakangi sebutan manunggaling kawula gusti.

https://media.licdn.com/mpr/mpr/p/6/005/0ab/022/2724b8a.jpgDi Thur Iran Tenggara ada seorang Tokoh besar, Seorang Penikmat rahasia Ilahi, dan Mistikus sepiritual, Sayyidi Abu Manshur Al Halajj 866 M. banyak orang yang sebenarnya tidak paham akan hakekat pemikiran Al Hallaj sehingga membuat mereka menerka dan mencurigai Al Hallaj telah murtad, sesat dan menyesatkan. ketika Al hallaj memberikan sabda langitnya "Ana Al Haq" kepada murid - murid setianya dan halayak ramai mengetahuinya timbul reaksi keras dari mayoritas ulama dan pemerintah yang kebanyakan tidak memahami pemikiran Al hallaj. padahal secara aqidah kalimat Ana Al - Haq tidak ada unusr yang menyalahi Syariat Islam. Al Hallaj mengatakan "Ana Al Haq" tidak berarti Al Hallaj mengakui dirinya sebagai yang maha benar, namun hakekatnya Al Hallaj mengatakan kebenaran mutlaq dari sang kebenaran (Rosulullah), Sang kebenaran dari Hyang Maha benar yakni Allah SWT. namun apa bisa dikata, awam sudah terlanjur mencap Al hallaj sebagi sesat menyesatkan dan mendesak pemerintah untuk mengeksekusi Al Hallaj sehingga pemerintah memberikan hukuman gantung untuk al halajj. Guru Al Halajj, Sayyidi Al Imam Junaid Al Baghdadi ketika ditanya " wahai Syaikh, bagaimana menurut anda tentang Al Hallaj murid anda ? Beliau mejawaba " Dimata manusia Abu Manshur murtad namun di Mata Allah Al Hallaj adalah kekasihNYA.

Sayyidi Abu yazid Al Bustami 804 M. tak kalah kontroversi, beliau seorang sufi dan seorang yang amat dikagumi banyak kalangan namun banyak juga yang menyesatkanya. mengatakan " Subhani - Subhani Maa A'dzoma Syani " secara perkataan Sidi Busthami mengatakan lebih kontorversi dari Al Halajj, namun beliau namanya tetap harum karena beliau sejalan dengan pemerintah waktu itu. jadi sebuah pemikiran dianggap sesat dan berbahaya apabila berlawanan dengan kebijakan pemerintah.

Di tanah jawa muncul tokoh bernama R. Abd Jalil atau yang lebih dikenal dengan Syaikh Siti Jenar. beliau dalah murid sunan ampel teman se angkatan sunan kali jaga. banyak sejarahwan menganggap Siti jenar meninggal dieksekusi wali Songo di Alun-alun demak bintoro, namun apakah wali songo berbuat sekeji itu kepada Siti Jenar yang mana adalah murid Sunan Ampel. dengan istilah manunggalin kawula gusti para sejarahwan menduga bahwa Siti Jenar menganggap dirinya menyatu dengan Dzat Tuhan. Hal ini jelas salah besar, karena gusti tidak mesti berarti Tuhan. yang dimaksud Gusti oleh Siti jenar adalah gurunya yakni Sunan Ampel. sebuah kaidah mengatakan "seorang murid dikatakn wushul kepada Tuhan ketika hati sang murid menyatu dengan hati guru sepiritualnya. jadi Manunggaling Kawula Gusti adalah menyatunya seorang murid dengan kehendak guru spiritualnya. jadi bukan menyatu dengan tuhan karena Tuhan berbeda dengan mahluknya.

sebuah pertanyaan muncul kenapa kesesatan Siti Jenar diamini oleh banyak kalangan ? karena peran orientalis penjajah menginginkan ajaran tasawuf di Nusantara tidak berkembang sehingga menciptakan aliran keagamaan yang fundalis sesuai dengan keinginan penjajah untuk menstempel ajaran tasawuf sebagai ajaran sesat dan menyesatkan. karena kaum penjajah faham benar kekuatan umat islam terletak pada kekuatan Spiritual tasawufnya bukan pada kekuatan fisiknya. sehingga sampai saat ini banyak orang tidak paham dengan ajaran tasawuf dan sufistik.



semoga bermanfat.,.

0 komentar:

Posting Komentar