Senin, 16 Mei 2016

Bangsa Saxon (bahasa Latin: Saxones, bahasa Inggris Lama: Seaxe, bahasa Saxon Lama : Sahson, bahasa Jerman Hilir : Sachsen) adalah Gabungan suku-suku Jermanik di dataran Jerman utara, beberapa di antaranya bermigrasi ke Britania Raya pada Abad Pertengahan dan menjadi bagian dari kelompok gabungan Anglia-Saxon yang di kemudian hari mempelopori berdirinya Kerajaan Britania Raya yang pertama. 

Bangsa Saxon merupakan suku bangsa Ingaevones, yang diketahui pertama kali menempati wilayah di Albingia Utara, sebuah wilayah yang kini menjadi Holstein modern. Area ini tumpang - tindih dengan wilayah suku Anglia, suatu suku yang berkaitan erat dengan bangsa Saxon. Bangsa Saxon turut serta dalam pemukiman Jermanik di Britania selama dan setelah abad ke 5 M. Tak diketahui berapa banyak yang bermigrasi dari Eropa daratan ke Britania, meskipun perkiraaan jumlah total para pemukim Anglia-Saxon adalah sekitar dua ratus ribu orang. Selama Abad Pertengahan, karena rute perdagangan Hansadan migrasi kontingen, bangsa Saxon bercampur dengan dan memberi pengaruh kuat terhadap bahasa dan kebudayaan bangsa Jermanik Utara,bangsa Baltik, dan bangsa Fin, serta terhadap bangsa Slav Polab dan bangsa Slav Barat Pomerania.
 

Geographia (buku geografi kuno) karya Ptolemaios, yang ditulis pada abad ke-2 M, terkadang dianggap memiliki penyebutan pertama mengenai bangsa Saxon. Beberapa salinan naskah ini menyebutkan suatu suku yang disebut Saxonesdi wilayah sebelah utaraSungai Elbehilir, dan diduga berasal dari kata sax atau pisau batu. Akan tetapi, salinan lainnya menyebut suku yang sama sebagai Axones, dan amat dianggap sebagai kesalahan penyebutan untuk suatu suku yang olehTacitus dalam karyanya, Germania, disebut Aviones. Adalah mungkin bahwa "Saxones" merpakan upaya oleh para juru tulis dari masa selanjutnya untuk mengoreksi nama yang pada awalnya tak bermakna bagi mereka.
Penyebutan tertua mengenai bangsa Saxon dalam nama modernnya, dan yang tak diperdebatkan, berasal dari tahun 365 M, ketika Julianus, kelak menjadi Kaisar Romawi, menyebutkan bangsa Saxon sebagai sekutu Magnentius, seorang kaisar saingan di Galia. Semua catatan mengena bangsa Saxon pada abad ke-4 dan awal abad ke-5M merujuk kepada para bajak laut dan pemimpin perang di Galia dan Britania, alih-alih kepada suku atau penghuni tertentu di suatu area yang spesifik. Untuk bertahan melawan para penyerbu Saxon, Romawi merancang sebuah distrik militer yang disebut Litus Saxonicum ("Pesisir Saxon") di kedua sisi Selat Inggris. Pada tahun 441–442 M, bangsa Saxon disebutkan untuk pertama kalinya sebagai penghuni Britania, ketika seorang sejarawan Galia tak dikenal menulis: "Britania dikuasai oleh bangsa Saxon."
Bangsa Saxon sebagai penghuni Jerman Utara modern pertama kali disebutkan pada tahun 555 M, ketikaTheudebald, raja Franka, meninggal dan orang Saxon memanfaatkan kesempatan ini untuk memberontak. Pemberontakan ini ditekan oleh Chlothar I, penerus Theudebald. Beberapa penerus Franka mereka bertempur melawan Saxon, dan yang lainnya bersekutu dengan Saxon. Pada akhirnya Chlothar II meperoleh kemenangan telak atas bangsa Saxon. Sementara itu, Suku Thuringi sering kali muncul sebagai sekutu bangsa Saxon.
Nama Saxon sendiri kemungkinan berasal dari kataseax, sejenis pisau. Seax memiliki pengaruh yang simbolis dan panjang di county Essex dan Middlesex di Inggris, dan keduanya menampilkan tiga seax dalam emblem seremonialnya.

0 komentar:

Posting Komentar